Selasa, 05 Juni 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN SAPI PERAH DI INDONESIA



  1. Masa perkembangan Hindia Belanda (abad ke 19 - 1940).
  1. Masa pemerintahan Indonesia Merdeka (1950 – sekarang).
Masa Pemerintah Hindia Belanda
1.       Peternakan saper di Indonesia dimulai sejak abad ke-19, yaitu sejak pengimporan saper Milking Shorthorn, Ayrshire dan Jersey dari Australia.
  1. Petani menerima titipan saper kering dari perusahaan susu di kota sekitarnya, di kawinkan dgn pejantan FH.
  2. Sapi Grati selain digunakan sebagai tenaga kerja juga di jual untuk di potong.
  3. Di Pasuruan, peranakan FH sangat disukai (belang hitam-putih), harga jualnya lebih tinggi.
  4. Th 1900 di Lembang terdapat perusahaan peternkan saper, di perkebunan Jonggrangan terdapat pembibitam saper FH murni.
  5. Dalam rangka pengadaan bibit saper FH jantan murni, pemerintah Hindia Belanda th 1914 mengadakan kontrak dgn Hirschland dan Van Zijl pemilik perusahaan “Generaal de wet”.
  6. Kontark “General de wet” berbunyi “semua pejantan yang dilahirkan diperusahaan tsb setelah berumur 1,5 th dan dinilai memenuhi mutu sbg pejantan harus diserahkan dan dibeli oleh pemerintah”. Sasarannya adalah sebagai pengembangan persilangan dgn sapi setempat.
  7. Tujuan persilagan: 1). Menghasilkan sapi betina peranakan FH sbg dasar pembibitan lebih lanjut. 2). Menghasilkan sapi jantan peranakan yang berbadan besar.
  8. Tahun 1939 diimpor 22 ekor pejantan muda FH dari Belanda langsung ke grati (Pasuruan).
Masa Pemerintahan Indonesia
1.       Dimulainya pemeliharan saper (2-3 ekor/peternak). Peternak umumnya berasal dari dataran tinggi yg memelihara saper untuk tujuan mendapatkan pupuk kandang sedangkan susu adalah tujuan kedua. Jabar (Pangalengan dan lembang), Jateng (Boyolali), Jatim (Pujon dan Nongkojajar).
2.       Tahun 50-an, jawatan kehewanan di Grati membangun Pusat Penampungan Susu (Milk Collecting Centre), rakyat memerah sapinya untuk menghasilkan susu.
  1. Th 1956 pemerintah mengimpor sapi perah Red Danish (cokelat) ttp tidak sesuai dgn lingkungan di Indonesia, shg pd th 1962 diimporlah sktr 1000 ekor FH dari Denmark.
  2. Th 1964 mengimpor 1.354 bibit sapi FH dari Belanda untuk meningkatkan mutu sapi dan produksi susu.
SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI PERAH
  1. Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS). Th 1948 para petani sayur mayur telah memelihara saper keturunan FH untuk mendapatkan pupuk kandang dan susu.
  2. Untuk memasarkan susu mereka mendirikan koperasi dgn nama Gabungan Perusahaan Susu Indonesia Pangalengan (GABSIP). Th 1963-1968 koperasi tsb runtuh/bubar.
  3. Th 1967 didirikan koperasi dgn nama Koperasi Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, th 1979 berbadan Hukum  No. 4353A/BK/DK-10/20.
  4.  Koperasi Peternakan dan Pemerahan susu SAE (Sinau Andadani Ekonomi) Pujon th 1962. th 1983 berbadan Hukum No. 2879/BH/11/12-67.
  5.  Koperasi Peternakan Lembu Perah (KPLP) “Setia Kawan”, didirikan th 1967 di Nongkojajar, kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Th 1978 menjadi badan hukum No.4077/BH/II/78.

1 komentar: