Selasa, 05 Juni 2012

Sapi Simental


PENDAHULUAN
Sapi Simental adalah bangsa Bos taurus, berasal dari daerah Simme di negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor ber warna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg.
Bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat yang iklimnya sedang. Tubuh sapi Simental berwarna kuning sampai merah, sedangkan bagian muka, dada, dan rambut ekor berwarna putih. Sapi Simental tidak memiliki tanduk. Kemampuan menyusui anaknya sangat baik dengan berat lahir pedet yang relative tinggi. Mempunyai sifat jinak tenang dan mudah dikendalikan.
Persentase karkas sapi jenis ini tinggi, mengandung sedikit lemak. Dapat difungsikan sebagai sapi perah dan potong.
Secara genetik, sapi Simental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur.

Sapi Peranakan Simental berasal dari Switzerland, Sapi ini memiliki ciri - ciri
yaitu ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak di bawah kulit rendah, warna bulu pada umumnya crem agak coklat atau sedikit merah, muka, keempat kaki dari lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran tanduk kecil, bobot sapi betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg, sapi Peranakan Simental mempunyai sifat jinak, tenang, dan mudah dikendalikan, menjelaskan bahwa sapi peranakan Simental merupakan bangsa sapi persilangan dengan pertambahan
bobot badan berkisar antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari.


ISI
Jenis sapi ini berasal dari Eropa, termasuk  bangsa Bos Taurus. Terkenal di Switzerland dan Perancis, merupakan salah satu breed yang tertua di dunia. Simental merupakan sapi dual purpose, yaitu selain sebagai sapi potong, produksi susunya juga hampir menyamai sapi perah.
Tubuh sapi Simmental berwarna kuning sampai merah, sedangkan bagian muka, dada, dan rambut ekor berwarna putih. Sapi Simental tidak memiliki tanduk. Kemampuan menyusui anaknya sangat baik dengan berat lahir pedet yang relative tinggi. Mempunyai sifat jinak tenang dan mudah dikendalikan.
Sapi Peranakan Simental berasal dari Switzerland, Sapi ini memiliki ciri - ciri
yaitu ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak dibawah kulit rendah, warna bulu pada umumnya crem agak coklat atau sedikit merah, muka, keempat kaki dari lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran tanduk kecil, bobot sapi betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg, sapi Peranakan Simental mempunyai sifat jinak, tenang, dan mudah dikendalikan, menjelaskan bahwa sapi peranakan Simental merupakan bangsa sapi persilangan dengan pertambahan
bobot badan berkisar antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari.

 1. SEJARAH SINGKAT
Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.
Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia. Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika.




2. MANFAAT
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1). Kulit sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2). Tulang dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan garang kerajinan
3). Tanduk digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.

3. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

4. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan sapi potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
1.      Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
2.      Mempermudah perawatan dan pemantauan.
3.      Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.
Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk dagin.



1). Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas.
2). Pemberian Pakan
Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua. Penggembalaan dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput. Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah ransum. Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro. Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar. Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.
Pemberian probiotik MiG Ternak / migro SUPLEMEN diberikan setiap kali pemberian lolohan atau comboran. Dosis probiotik untuk sekali pemberian lolohan atau comboran adalah 30ml. sebagai contoh apabila sehari 2 kali pemberian comboran/lolohan berarti kebutuhan MiG Ternak / migro SUPLEMEN adalah 60 ml.




























Gambar sapi Simental







MAKALAH
 (Mata Kuliah Ternak Potong dan Kerja)



SAPI SIMENTAL





 













IRWAN NATALIANTO S / E1E108207










PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010

Sapi LiMosin


PENDAHULUAN


Hewan Ruminansia adalah hewan pemakan hijauan yang memiliki lambung dengan beberapa ruangan, yaitu setiap anggota sub ordo Ruminantia (ordo artiodactyla), mamalia berkuku yang memiliki empat lambung (rumen, reticulum, omasum dan abomasum), yang dilalui makanan saat pencernaan, serta yang memamah makanan yang telah tercerna (memamah biak). Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, domba, kambing dan rusa.
Sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk digemukkan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, dipelihara secara intensif selama beberapa bulan, sehingga diperoleh pertambahan bobot badan ideal untuk dipotong.
Sistem pemeliharaan sapi potong dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sistem pemeliharaan ekstensif, semi intensif dan intensif. Sistem ekstensif semua aktivitasnya dilakukan di padang penggembalaan yang sama. Sistem semi intensif adalah memelihara sapi untuk digemukkan dengan cara digembalakan dan pakan disediakan oleh peternak, atau gabungan dari sistem ekstensif dan intensif. Sementara sistem intensif adalah sapi-sapi dikandangkan dan seluruh pakan disediakan oleh peternak
Salah satu jenis sapi potong adalah sapi Limousin. Berasal dari Perancis, merupakan sapi potong yang berkwalitas baik. Saat lahir, ukuran pedet relative kecil sehingga proses kelahiran relatif lancar. Tubuh berwarna merah keemasan dengan bagian perut berwarna seperti jerami. Ukuran tubuhnya

I S I

Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda.
limousin 1 300x202 Sapi Limousin
Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan badannya yang sangat cepat
limousin 3 300x188 Sapi Limousin
Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford


Postur badan sapi "raksasa" jenis limousin memang kuat, tinggi dan besar. Berat sapi limousin bervariasi mulai dari 800 kg hingga 1,5 ton. Sapi limousin perkembangannya sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 2 tahun hewan ini sudah terlihat "perkasa". Sapi ini mampu ber-reproduksi setiap tahunnya, setelah mencapai umur tiga tahun. Sapi limousin pun dapat dilakukan perkawinan dengan jenis sapi lainnya, misalnya dengan sapi Bali. Pakan sapi limousin sangat banyak.
Sapi limousin sendiri berasal dari distrik Limousin di Prancis yang hidup di daerah bersuhu dingin. Pada zamannya sapi limousin digunakan sebagai sapi pekerja yang kuat dan mempunyai kualitas daging yang kuat.
Modal di perlukan untuk membeli sapi bakalan jenis Limousin yang berusia antara 3 – 5 bulan. Jenis sapi ini di pilih karena keunggulan dari segi ketahanan, pertumbuhan, harga dan kemudahan pemeliharaan. Sapi jenis Limousin lebih besar dan lebih berat jika di bandingkan dengan sapi jenis lain seperti Ongole, Brahman dan Sapi Perah.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1.      Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2.      Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan garang kerajinan
3.      Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia

Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua.
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
Pemeliharaan sapi potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
1.      Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
2.      Mempermudah perawatan dan pemantauan.
3.      Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.
Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging.


MAKALAH
 (Mata Kuliah Ternak Potong dan Kerja)



SAPI LIMOUSIN





 













ANWARI
E1E108204











PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010

Sapi Angus

PENDAHULUAN
Sapi potong merupakan sapi yang dipelihara dengan tujuan utama sebagai
penghasil daging. Sapi potong biasa disebut sebagai sapi tipe pedaging. Adapun
ciri-ciri sapi pedaging adalah seperti berikut: tubuh besar, berbentuk persegi
empat atau balok, kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan, laju
pertumbuhan cepat, cepat mencapai dewasa, efisiensi pakannya tinggi. Sapi potong adalah jenis sapi khususdipelihara untuk digemukkan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan
cepat dan kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai
sapi bakalan, dipelihara secara intensif selama beberapa bulan, sehingga diperolehpertambahan bobot badan ideal untuk dipotong.
Sistem pemeliharaan sapi potong dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sistem
pemeliharaan ekstensif, semi intensif dan intensif. Sistem ekstensif semua
aktivitasnya dilakukan di padang penggembalaan yang sama. Sistem semi
intensif adalah memelihara sapi untuk digemukkan dengan cara digembalakan dan
pakan disediakan oleh peternak, atau gabungan dari sistem ekstensif dan intensif.
Sementara sistem intensif adalah sapi-sapi dikandangkan dan seluruh pakan
disediakan oleh peternak
Salah satu jenis sapi potong adalah sapi Aberdeen Angus.
Sapi aberdeen Angus berkulit hitam pekat sehingga namanya mudah diingat dengan sebutan sapi Angus (Angus=hangus, gosong).
Berasal dari suatu daerah dataran tinggi Abardeen Shire dan Aungushire di Skotlandia. Kemudian popular dengan sebutan Aberdeen Angus.
Sapi ini tidak bertanduk dan berpunuk.  Penampilannya pendek, bulat, lincah aktif bergerak.  Bobot sapi betina dewasa mencapai 550-750 kg, sedangkan yang jantan mencapai 800-1.000 kg.
Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, , bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong.
Bangsa sapi ini banyak digunakan pada crossbreeding dan grading up untuk menghasilkan sapi potong yang baik. Jika sesama bangsa sapi angus dikawinkan dengan seperempat dari keturunannya, warna tubuhnya akan berubah menjadi merah dan tidak bertanduk (red angus).
Sifat sapi Aberdeen Angus adalah Dominan. Sehingga sapi angus banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan keturunan yang tidak bertanduk. Bentuk tubuh panjang dan kompak. Sifat keibuannya tinggi dan tidak ada kesulitan saat beranak. Masa pubertas dicapai dalam umur relative dini. Mempunyai kemampuan dalam menurunkan marbling (perlemakan dalam daging) ke anak-anaknya.
Dagingnya padat dan halus sehingga banyak disukai konsumen.
Sapi jenis ini yang didatangkan ke Indonesia berasal dari Selandia Baru dan masuk Indonesia tahun 1974.
ISI
Sapi aberdeen Angus berasal dari suatu daerah dataran tinggi Abardeen Shire dan Aungushire di Skotlandia.
Bobot sapi betina dewasa mencapai 550-750 kg, sedangkan yang jantan mencapai 800-1.000 kg.
Memelihara sapi ini sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging , tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1) Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2) Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan garang kerajinan
3) Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia

Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening)
dan kombinasi cara pertama dan kedua.
Gambar sapi Aberdeen Angus pada padang penggembalaan




Gambar sapi Aberdeen Angus yang di kandangkan



Ciri-ciri sapi aberdeen angus:
  1. Warna hitam
  2. Leher pendek
  3. Telinga pendek
  4. Penuh bulu
  5. Punggung lurus
  6. Badan kompak dan padat
  7. Kaki kuat dan padat

Keunggulan dari sapi ini :
  1. Tubuh besar dan kompak
  2. Pertumbuhan badan cepat
  3. Berat badan dewasa antara 800-1000 kg
  4. Tahan terhadap pakan dan lingkungan tropis