Selasa, 05 Juni 2012

sapi perah


Taksonomi Ternak Perah:
Kingdom           : Animalia
Filum                : Chordata
Kelas                : Mamalia
Ordo                : Artiodaktil  
Subordo           : Ruminansia
Famili               : Boviade untuk sapi,
                           Capridae untuk kambing,
                           Bovidae untuk domba
Genus               : Bos untuk sapi,
Caprae untuk kambing,
 Ovisaries untuk domba.
Spesies :
  1. Spesies sapi terbagi dua yaitu Bos Taurus (sebagian besar sapi yang ada) dan Bos indicus (sapi-sapi yang memiliki punuk) ( Blakely and Bade, 1998).
  2. Sedangkan  spesies kambing Capra hircus, Capra falconeri markhor, Capra caucasia, Capra ibex, ibexes,  dan spesies domba antara lain Ovis musiman, Ovis orientalis, Ovis ammon, Ovis canadensi  (Reksohadiprojdo, 1984).
Bangsa Sapi Perah
                Berdasarkan asalnya, sapi perah yang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Sapi yang berasal dari daerah tropis (Bos Indicus), antara lain sapi Red Sindhi, Sahiwal, Australia Milking Zebu (AMZ).
  1. Breed sapi perah yang berasal dari daerah subtropis, berasal dari Bos Taurus (sapi eropa) yang terkenal dan banyak diternakkan ada lima bangsa, yaitu Holstein, Brown Swiss, Ayrshire, Guernsey, dan Jersey (Soetarno, 2003).
Bangsa Sapi Perah Asal Tropika
Sahiwal
  • Sapi Sahiwal berasal dari district Punjab, Pakistan.
  • Tubuhnya agak panjang dan dalam, leher besar daripada Red Sindhi.
  • Tanduk  sangat pandek bahkan yang betina sering hanya berupa bungkul saja.
  • Warna bulu merah cokelat atau merah pucat dan kadang- kadang ada bercak putih.
  • Produksi susu rata-rata 2.270 liter per laktasi dengan kadar lemak 4,3 – 6 %.
Red Shindi
  • Berasal dari India, tergolong sapi yang kecil, tubuhnya dalam dan padat, warna merah.
  • Sapi ini mempunyai ciri spesifik berbentuk kokoh, kuat dan berat.
  • Punya gelambir lebar, berkaki pendek dan kuat, bulunya lembut, ukurannya lebih kecil di banding dengan sapi Sahiwal Ambingnya menggantung dan putingnya besar.
  • Berat  jantan 450 sampai 500 kg, sedang yang betina 300 sampai 350 kg.
  • Produksi  susunya 1500 sampai 2000 liter per tahun dengan kadar lemaknya 5%
  • Sifatnya  tenang dan tahan panas (Sastroamidjojo, 1990).
Bangsa Sapi Perah Asal SubTropika
Friesian Holstein
                Bangsa sapi Holstein berasal dari propinsi Friesland (Belanda atau Holland). Di Belanda sapi tersebut disebut Holstein Friesian, di Amerika disebut Holstein. Di Indonesia sapi tersebut disebut Fries Holland atau Friesian Holstein (FH) (Soetarno, 2003).
Ciri-ciri sapi FH :
  • warna bulunya belang hitam putih dengan batas yang jelas.
  • dahi, perut dan ambing berwarna putih, bulu kipas ekor berwarna putih, dan keempat kaki dari lutut kebawah berwarna putih.
  • Standar berat badan untuk sapi Holstein betina adalah 1250 pouds (567 kg) dan untuk pejantan berat paling rendah 1800 pounds (816 kg).
  • Holstein lebih besar dibandingkan dengan sebagian besar ternak yang lain dalam satu breed/ bangsa.
  • Bangsa sapi perah holstein mempunyai kemampuan menghasilkan air susu lebih banyak daripada sapi perah lainnya, yaitu mencapai 5982 liter per laktasi dengan kadar lemak 3,7 persen (Syarief, 1984).
Jersey
  • Sapi Jersey dikembangkan di pulau Jersey yang terletak hanya sekitar 22 mil dari pulau Guernsey..
  • Sapi Jersey dikembangkan untuk tujuan produksi ternak susu yang banyak,
  • Sapi jersey termasuk bangsa sapi perah terkecil, namun memiliki bentuk badan yang terbaik diantara jenis sapi perah yang lainnya. Berat badan sapi jersey hanyan mencapai 625 kg untuk sapi jantan dan 425 untuk sapi betinanya.
  • Sifat sapi ini sangat peka dan mudah gugup, kurang tenang dan mudah terganggu oleh perubahan-perubahan sekitar dan lebih tahan terhadap panas (Blakely and Bade, 1991).
  • Susu yang berasal dari sapi yang berwarna coklat ini, warnanya kuning karena kandungan karotennya yang tinggi serta prosentase lemak dan bahan padatnya juga tinggi (Blakely dan Bade, 1998).
  • Prod. Susu rata-rata 4.957 kg/laktasi.
Guernsey
Bangsa sapi Guernsey dikembangkan di pulau Guernsey, salah satu dari pulau-pulau yang terletak di selat antara Perancis dan Inggris.
Ciri-ciri sapi Guernsey:
  • Warna kuning kecoklatan pada bagian: muka, kaki, ekor serta bagian flank berwarna putih dan badan lebih besar dari Holstein (FH) dan Jersey.
  • Sifat-sifatnya: lebih jinak dan aktif, tidak nervous, mudah dipelihara, waktu dewasa lambat dibandingkan dengan Jersey.
  • Pertama kali melahirkan umur 26 sampai 28 bulan dan dikawinkan pertama kali umur 15 sampai 16 bulan.
  • Produksi air susu dapat mencapai 4000 kg per laktasi dengan kadar lemak 4,86 persen.
  • Berat badan untuk sapi betina dewasaa 400 sampai 650 kg dan sapi jantan dewasa 850 kg (Syarief, 1984).
Ayrshire
  • Bangsa sapi Ayrshire dukembangkan di daerah Ayr, yaitu di bagian barat daya Skotlandia.
  • Warna sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahagoni dan warna merahnya amat terang atau hampir hitam.
  • Sifat sapi Ayrshire sangat aktif, kurang tenang, peka dengan keadaan di sekitarnya dan cerdik.
  • Sapi ayrshire memiliki kisaran berat badan untuk yang betina mencapai 1250 pound dan yang jantan mencapai 2300 pound (Prihadi, 1997).
  • Produksi susu rata-rata 6.585 kg per laktasi, kadar lemak 4%.
Brown Swiss
  • Bangsa sapi Brown Swiss dikembangkan di lereng-lereng pegunungan di Swiss.
  • Sapi Brown Swiss sifatnya tenang, dan mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh, jinak dan mudah penanganannya, pandai merumput, dan aktif.
  • Berat badan untuk yang jantan mencapai 1200 sampai1400 pound sedangkan yang jantan mencapai 1600 sampai 2400 pound 
  • Warna Sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap.
  • Sapi Brown Swiss dikembangkan dengan tujuan produksi keju dan daging, serta produksi susunya besar (5.939 kg) dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relatif tinggi (Blakely dan Bade, 1998).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar