PENDAHULUAN
Latar
belakang
Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur semua organisme makhluk hidup.
Sedangkan histologi berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa
sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan.
Jadi histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh.
Beberapa species hewan adalah pemakan
tumbuh-tumbuhan dan untuk makanannya tergantung keseluruhannya dari
tumbuh-tumbuhan. Hewan-hewan tersebut dinamakan herbivora. Spesies lain
makanannya hampir seluruhnya tergantung dari daging atau hewan lainnya. Spesies
itu disebut karnivora. Spesies lainnya lagi memakan kedua-duanya, tumbuh-tumbuhan
maupun daging. Ia disebut omnivora. Tanpa memperhatikan kebiasaan makannya,
semua hewan tergantung dari tumbuh-tumbuhan (secara langsung atau tidak
langsung) untuk sumber makanannya. Lebih daripada itu dapatlah kita katakan
bahwa semua kehidupan hewan tergantung secara tidak langsung dari matahari dan
makanannya, karena melalui pengaruh sinar matahari dan hijau daun
tumbuh-tumbuhan mengubah unsur-unsur dari udara dan tanah ke dalam zat-zat
makanan yang nantinya dapat digunakan sebagai makanannya. Jadi dengan tidak
adanya energi dari matahari tidak akan ada makanan untuk tumbuh-tumbuhan dan
manusia.
Hewan tidak menggunakan semua zat-zat makanan tumbuh-tumbuhan bagi
berbagai proses tumbuh tepat seperti yang diperolehnya dari tumbuh-tumbuhan.
Sebagian besar zat-zat makanan kompleks perlu dirombak (dicerna) menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana sebelum zat-zat makanan tersebut dapat
diserap dan digunakan. Spesies hewan yang berbeda-beda mempunyai saluran
pencernaan yang disesuaikan terhadap penggunaan jenis makanan paling efisien
yang mereka makan.Jadi herbivora berbeda dengan karnivora dan omnivora dalam
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
Tujuan praktikum
Praktikum Anatomi dan Histologi ini diadakan untuk menunjang mata
kuliah Anatomi dan Fisiologi pada ternak Adanya praktikum ini dapat menjadikan
mahasiswa mengetahui anatomi dan histologi hewan ternak secara nyata. Kegiatan
yang dilakukan dalam praktikum Anatomi dan Histologi ini terdiri dari pengamatan
system pencernaan, system respirasi, kerangka
dan otot pada itik Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi dapat menjadikan
mahasiswa mengetahui dan mengerti bentuk dan struktur semua organisme serta
jaringan tubuh.
TINJAUAN PUSTAKA
Itik memiliki tulang yang kuat
dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan
yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan
untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher
dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan
kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang
gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada itik adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada itik adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Otot
adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai
penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya.
Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan
ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan
tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot
skeletal (Soeparno, 1994).
Jaringan otot itik merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus, dan organ lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot rangka melekat pada tulang dan bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha, dan kaki.
Jaringan otot itik merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus, dan organ lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot rangka melekat pada tulang dan bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha, dan kaki.
Otot skeletal adalah yang paling
penting bagi ternak unggas meskipun terdapat otot polos pada usus dan otot kardiak
pada jantung. Dada merupakan otot skeletal terbesar karena dibutuhkan untuk
terbang, misalnya pada bangsa itik liar. Otot ini telah dikembangkan secara
genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Itik memiliki otot
merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan
ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen
merah yang membawa oksigen pada otot itik (Blakely and Bade, 1991).
Saluran pencernaan terbentang dari
bibir sampai dengan anus. Bagian-bagian utamanya terdiri dari mulut, hulu
kerongkongan, kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar. Panjang dan
rumitnya saluran tersebut sangat bervariasi diantara spesies. Pada karnivora
relatif pendek dan sederhana akan tetapi pada herbivora adalah lebih panjang
dan lebih rumit.
Sistem pencernaan unggas berbeda dari sistem pencernaan mammalia
dalam hal unggas tidak mempunyai gigi guna memecah makanan secara fisik.
Lambung kelenjar pada unggas disebut proventrikulus. Antara proventrikulus dan
mulut terdapat suatu pelebaran kerongkongan, disebut tembolok. Makanan disimpan
untuk sementara waktu dalam tembolok. Kemudian makanan tersebut dilunakkan
sebelumnya menuju ke proventrikulus. Makanan kemudian secara cepat melalui
proventrikulus ke ventikulus atau empedal. Fungsi utama empedal adalah untuk
menghancurkan dan menggiling makanan kasar. Pekerjaan tersebut dibantu oleh
grit yang ditimbun unggas semenjak mulai menetas.
Sistem pencernaan adalah
penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk
komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna.
Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi
sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.
METODE PRAKTIKUM
Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah peralatan
bedah, ember, kawat bendrat, nampan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu
ekor itik, larutan formalin dan air bersih
Waktu dan Tempat
Praktikum Anatomi dan
Fisiologi pada ternak kali ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 juni
2009 pada pukul 14.00 – 16.00 WITA, bertempat di Laboraratorium Dasar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
prosedur kerja
Potong itik, kemudian tiriskan darahnya kamudian lakukan
proses bedah bangkai, dengan pertama-tama menyingkirkan bulu-bulu serta lemak
pada itik , kemudian rongga dada itik dibuka
dengan membuka irisan dari kloaka ke arah tulang dada untuk melihat otot bagian
dalam. Setelah itu otot-otot tersebut digambar. Kemudian otot-otot tersebut dipisahkan dari
tempat merekatnya yakni karangka tulang. Kemudian setelah semua rangka bersih, kerangka di
jemur sampai kering selama beberapa hari, dan setelah benar-benar kering,
kerangka direndam dalam larutan formalin selama seminggu. Setelah satu minggu
kerangka di tiriskan dan kemudian di jemur sampai kering dan kemudian
dirangkai dengan menggunakan kawat
bendrat dan lem dan setelah selesai kerangka difoto .
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan
Kerangka Itik
Kerangka itik yang diamati
bagian-bagiannya terdiri dari mandible, incisive, nasal, lacrimal, quadrate,
occipital, atlas, epistropheus, humerus, ulna, radius, metacarpus, phalanges, clavicle,
coracoid, scapula, sternum, illium, ischium, pubis, pygostyle, femur, patella,
fibula, tibia dan metatarsus.
Perototan itik
Bagian-bagian perototan itik terdiri
dari pectoralis superficialis, biceps brachii, extensor dan flexor carpii
radialis, biceps femoris, gastrocnemius, tibialis cranialis, tendo-tendo
extensor, tendo-tendo flexor, otot-otot cervical, obliqus abdominis externus
dan gluteus superficialis
Sistem Pencernaan dan Pernapasan ( Respirasi) pada itik
Alat-Alat Pencernaan (Apparatis
Digestivus)
Pada hewan lambung tunggal
pencernaannya terdiri dari : mulut (cawar oris), tekak (pharyng),
kerongkongan (esofogus), gastrium (lambung), intestinum tenue (usus halus : duodenum,
ileum, dan jejenum). Instestinum crasum (usus besar = calon, keaekum, rektum),
dan anus.
Alat-alat respirasi
terdiri atas :
hidung, faring, laring, trakea, bronkhi dan bronkhioli.
Pembahasan
Anatomi
Itik
Kerangka itik. Itik memiliki banyak
macam tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan sistem
pernafasan. Macam-macam tulang pada itik, seperti tengkorak, tulang lengan,
tulang selangka, tulang pinggang dan tulang kemudi dengan tulang pernafasan.
Kerangka unggas berbeda jauh dengan
mamalia. Kerangka burung tidak hanya disesuaikan untuk terbang, tetapi burung
dan mamalia memiliki hubungan kekerabatan yang jauh. Tengkorak mempunyai mata
orbit yang sangat luas dan sebuah rongga tengkorak yang kecil. Leher yang panjang
terdiri dari 14 tulang leher dan tulang atlas yang berbentuk seperti cincin.
Enam tulang dada dapat bergerak dengan bebas, tetapi tulang dada yang terakhir
disatukan pada synsacrum. Synsacrum adalah penyatuan panjang dari lajur
tulang yang terdiri dari 7 tulang dada, 14 tulang lumbosacral, dan tulang
tungging pertama. Mereka bebas dan bergerak meskipun tulang yang terakhir
dibentuk dalam tiga sisi tulang piramida yang disebut pygostyle.
Tulang rusuk ada 7, yang pertama dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada sternum. Cortal cartilages pada itik tidak ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai sebuah proses palapasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya. Tulang dada sangat luas sekali, mempunyai sebuah punggung bukit yang sangat menyolok di tengah. Carina yang meningkat adalah daerah yang ada untuk pelengkap otot terbang. Permukaan belakang tulang dada yang berkembang adalah cekung, dan itu dibentuk oleh dasar tulang dada secara terus-menerus dan rongga perut.
Tulang rusuk ada 7, yang pertama dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada sternum. Cortal cartilages pada itik tidak ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai sebuah proses palapasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya. Tulang dada sangat luas sekali, mempunyai sebuah punggung bukit yang sangat menyolok di tengah. Carina yang meningkat adalah daerah yang ada untuk pelengkap otot terbang. Permukaan belakang tulang dada yang berkembang adalah cekung, dan itu dibentuk oleh dasar tulang dada secara terus-menerus dan rongga perut.
Tulang
dari seperempat depan adalah perubahan besar untuk membentuk sayap. Daerah
humerus adalah perluasan permukaan radius dan ulna. Carpal metacarpal dan jari
tangan direduksi membentuk sebuah unit kerangka kaku untuk meninggalkan
bulu-bulu terbang primer. Ada
3 jari tangan pada sayap yang setara dengan 2, 3, dan 4 pada hewan lain. Sayap
bersambung dengan celah-celah rongga, yang diperkuat oleh persatuan tiga tulang
yaitu scapula, coracoid, dan clavicle.
Pada burung coracoid adalah sebuah tulang terpisah dimana pada mamalia mempunyai pengurang pada sebuah bagian kecil yang utuh dari scapula. Clavicle kanan dan kiri adalah penyatuan untuk membentuk furcula dan wishbone. Clavicle tidak terdapat pada hewan ternak, biri-biri dan babi meskipun banyak mamalia mempunyai sepasang clavicle. Fungsi clavicle adalah sebagai topangan tulang sendi bahu pada hewan yang mempunyai gerakan lengkap dari tulang sendi bahu (Swatland,1984).
Sejak hewan ternak, biri-biri dan babi mempunyai tungkai depan dengan sebuah gerakan depan yang terbatas dan perpindahan bagian belakang, mereka tidak membutuhkan clavicle. Daerah akhir dari coracoid pada unggas ditahan oleh sternum. Tubuh unggas pada saat terbang tergantung dari sayapnya pada tulang sendi bahu, karenanya lebih banyak sandaran rumit untuk rongga celah. Pada unggas, kaki menunjukkan banyak penyesuaian diri. Daerah femur, fibula diturunkan meninggalkan tulang tibia sebagai tulang mayor. Tulang proksimal tarsal disatukan dan berakhir pada tibia untuk menambah panjangnya dan pada sekeliling unit kerangkadisebuttibiatarsus(Swatland,1984).
Daerah tulang tarsal digabungkan ke dalam proksimal diakhiri tulang tunggal tarsus metatarsus yang juga termasuk penggabungan metatarsal 2, 3, dan 4. Empat jari tangan membentuk kuku pada burung. Jari pertama langsung ke belakang sedangkan jari 2, 3, dan 4 ke depan.
Pada burung coracoid adalah sebuah tulang terpisah dimana pada mamalia mempunyai pengurang pada sebuah bagian kecil yang utuh dari scapula. Clavicle kanan dan kiri adalah penyatuan untuk membentuk furcula dan wishbone. Clavicle tidak terdapat pada hewan ternak, biri-biri dan babi meskipun banyak mamalia mempunyai sepasang clavicle. Fungsi clavicle adalah sebagai topangan tulang sendi bahu pada hewan yang mempunyai gerakan lengkap dari tulang sendi bahu (Swatland,1984).
Sejak hewan ternak, biri-biri dan babi mempunyai tungkai depan dengan sebuah gerakan depan yang terbatas dan perpindahan bagian belakang, mereka tidak membutuhkan clavicle. Daerah akhir dari coracoid pada unggas ditahan oleh sternum. Tubuh unggas pada saat terbang tergantung dari sayapnya pada tulang sendi bahu, karenanya lebih banyak sandaran rumit untuk rongga celah. Pada unggas, kaki menunjukkan banyak penyesuaian diri. Daerah femur, fibula diturunkan meninggalkan tulang tibia sebagai tulang mayor. Tulang proksimal tarsal disatukan dan berakhir pada tibia untuk menambah panjangnya dan pada sekeliling unit kerangkadisebuttibiatarsus(Swatland,1984).
Daerah tulang tarsal digabungkan ke dalam proksimal diakhiri tulang tunggal tarsus metatarsus yang juga termasuk penggabungan metatarsal 2, 3, dan 4. Empat jari tangan membentuk kuku pada burung. Jari pertama langsung ke belakang sedangkan jari 2, 3, dan 4 ke depan.
Adaptasi
ini memungkinkan burung dapat bertengger. Illium disatukan pada synsacrum,
dimana disatukan di tengah. Tulang pubis terpisah dan rancangannya terbalik
sebagai tangkai-tangkai tipis. Struktur terbuka dari pelvis memungkinkan
perjalanan telur dari rongga perut. Illium, ischium, dan pubissemuanya
memperbesar acetabulum tetapi illium membentuk lebih dari setengah persendian
dan dasarnyabermembran (Swatland, 1984).
Sunsum
tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada,
tulang iga, tulang hasta, tulang belikat, dan kuku. Anak itik sewaktu tumbuh
dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung
tulang sunsum. Tulang-tulang ini pada itik liar menghasilkan kalsium yang cukup
untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama
bertelurrendah(Akoso,1993).
Timbunan kalsium tulang itik betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah itik bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso,1993).
Tulang-tulang yang diamati selama praktikum sebagian besar sudah sesuai dengan literatur yang ada meskipun ada beberapa tulang dalam literatur yang tidak diketahui oleh praktikan. Keterbatasan pengenalan tulang yang dilakukan dikarenakan banyaknya macam tulang yang ada sedangkan waktu untuk melakukan praktikum terbatas sehingga hanya tulang yang dianggap penting saja yang diperkenalkan. Selain itu, praktikan diharapkan dapat memperdalam sendiri pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerangka itik dengan membaca literatur yang ada.
Timbunan kalsium tulang itik betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah itik bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso,1993).
Tulang-tulang yang diamati selama praktikum sebagian besar sudah sesuai dengan literatur yang ada meskipun ada beberapa tulang dalam literatur yang tidak diketahui oleh praktikan. Keterbatasan pengenalan tulang yang dilakukan dikarenakan banyaknya macam tulang yang ada sedangkan waktu untuk melakukan praktikum terbatas sehingga hanya tulang yang dianggap penting saja yang diperkenalkan. Selain itu, praktikan diharapkan dapat memperdalam sendiri pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerangka itik dengan membaca literatur yang ada.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Kerangka itik terdiri dari mandible,
incisive, nasal, lacrimal, quadrate, occipital, atlas, axis, epistropheus,
humerus, ulna, radius, metacarpus, phalanges, clavicle, coracoid, scapula,
sternum, illium, ischium, pubis, pygostyle, femur, patella, fibula,tibia,tarsusdanmetatarsus.
Perototan pada itik terdiri dari pectoralis superficialis, biceps brachii, extensor dan flexor carpii radialis, biceps femoris, gastrocnemius, tibialis cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor, otot-otot cervical, obliqus abdominis externusdangluteussuperficialis.
Jaringan otot terdiri dari jaringan ikat, endomisium, serabut otot dan epimisium. Jaringan tulang terdiri dari lacuna, intermediate system dan lamela. Jaringan ikat terdiri dari fibroblast, serabut kolagen dan serabut elastin. Jaringan pada sistema digestiva terdiri dari villi/jonjot, sel gobelet, lamina propria, lamina muscularis mucosae, muscullar layer inner dan muscullar layer outer. Jaringan kulit terdiri dari papilla dermal, stratum corneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum.
Perototan pada itik terdiri dari pectoralis superficialis, biceps brachii, extensor dan flexor carpii radialis, biceps femoris, gastrocnemius, tibialis cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor, otot-otot cervical, obliqus abdominis externusdangluteussuperficialis.
Jaringan otot terdiri dari jaringan ikat, endomisium, serabut otot dan epimisium. Jaringan tulang terdiri dari lacuna, intermediate system dan lamela. Jaringan ikat terdiri dari fibroblast, serabut kolagen dan serabut elastin. Jaringan pada sistema digestiva terdiri dari villi/jonjot, sel gobelet, lamina propria, lamina muscularis mucosae, muscullar layer inner dan muscullar layer outer. Jaringan kulit terdiri dari papilla dermal, stratum corneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum.
Sistem sirkulasi berguna : untuk
mendistribusikan oksigen, nutrisi, hormon ke jaringan serta tempat mengumpulkan
CO2 beserta hasil metabolisme dan membawanya ke organ sekretorik. Pada
vertebrata sistem sirkulasi terdiri atas pompa berotot, jantung dan sistem
pembuluh darah. Sistem pembuluh darah terdiri atas sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmoner.
Darah dipompa
oleh jantung masuk kedalam arteri besar, arteri kecil, arteriola,
kapiler, venula, vena kecil, vena besar dan kembali ke jantung.
Tempat pertukaran antara darah dan udara inspirasi serta antara darah dan
jaringan, sebenarnya terjadi antara kapiler dan venula. Sebagian besar jala
kapiler dari sistem vaskuler disertai dengan pleksus kapiler yang termasuk ke
dalam sistem limphatik, dan berfungsi menampung sisa darah yang tidak dapat
diangkut kembali oleh sistem vena. Sistem respirasi merupakan tempat terjadinya
pertukaran gas antara darah dan udara. Sistem respirasi dibagi menjadi dua
bagian pokok yaitu : bagian konduksi dan bagian respirasi. Bagian konduksi
berperan sebagai pencuci, memanasi atau mendinginkan dan membuat udara lebih
lembab, sedangkan bagian konduksi merupakan tabung yang menghubungkan dunia
luar dan paru-paru, terdiri atas : hidung, faring, laring, trakea, bronkhi dan
bronkhioli.
Dan dapat diambil kesimpulan
bahwa ;
2. Tengkorak unggas kecil dengan
hubungan antartulang yang kuat, berhubungan dengan atlas yaitu tulang pertama
columna vertebrae (susunan luas tulang belakang). Tulang-tulang pinggang dan
punggung saling berhubungan dengan erat, merupakan tempat melekatnya otot-otot
yang digunakan untuk terbang, dan untuk menahan tekanan. Ujung pasterior tulang
pubis dan ujung posterior sternum digunakan untuk memperkirakan daya bertelur
pada kegiatan culling ayam.
3. Tulang-tulang yang bersifat
pneumatik berhubungan dengan sistem pernapasan. Tulang-tulang pneumatik
terdapat pada humeras, tulang-tulang kepala klavicula as sternum, vertebrae
lumbales dan os sacrum.
4. Unggas mempunyai tulang-tulang
meduler yang digunakan untuk menimbun kasium. Tulang-tulang meduler terdapat
pada tibia, femur, pubis, tulang-tulang rusuk ulna, tulang-tulang telapak kulit
dan scapula.
5. Sistem pencernaan unggas sederhana
jika dibandingkan dengan ruminansi dalam arti hanya sedikit tempat tersedia
bagi kehidupan mikrorganisme ynag dapat membantu pencernaan makanan.
6. Karena unggas tidak bergigi akan
pengunyahan makanan tidak terjadi di mulut. Di tembolok, makanan dilunakkan dan
mulai dicerna. Di perut pengunyah, makanan dipecah dan digiling. Makanan
terutama dicerna dan diabsorp (diserap) oleh usus halus.
7. Berbeda dengan vertabrata lainnya,
unggas memiliki kloaka yaitu ruang pertemuan dari tiga saluran, pencernaan,
urinaria dan reproduksi.
Saran
Dalam
melakukan percobaan sebaiknya praktikan dapat mengamati dengan seksama dan
teliti akan hasil yang didapat dari percobaan yang telah dilakukan agar
memperoleh hasil yang sesuai dan dapat membahas hasil praktikum dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, Budi Tri.
1993. Manual Kesehatan Unggas. Kanisius, Yogyakarta
www.scribd.com. Diakses tanggal 16 juni
2009.
www.contohskripsitesis.com. Diakses
tanggal 16 juni 2009
Website:infovet.co.cc. . Diakses tanggal 16 juni 2009
Frandson,
R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
mantap gan artikelnya
BalasHapusPlaytech - Casino Software | DrmCD
BalasHapusDrmCD provides the 진주 출장샵 best online 논산 출장마사지 casino software platform in the world 경산 출장안마 to players in the UK, Europe and Africa. 당진 출장마사지 Our expertise in customer 순천 출장마사지 support Login · Contact Us · Contact Us