Selasa, 05 Juni 2012

PEMBENTUKAN TERNAK CHIMERA


 
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang 
                 Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu hewan berhenti, hewan tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh hewan yang diambil organ reproduksinya (testes atau ovarium) hewan tersebut tidak mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah hewan mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh hewan. Hewan tingkat tinggi, termasuk ternak, berproduksi secara seksual, dan proses reproduksinya meliputi beberapa tingkatan fisiologik yang meliputi fungsi-fungsi yang sangat komplek dan terintegrasi antara proses yang satu dengan yang lainnya. Tingkatan-tingkatan fisiologik tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pembentukan sel-sel kelamin (gamet).
2.      Pelepasan sel-sel gamet yang telah berdiferensiasi secara fungsional.
3.      Perkawinan untuk mempertemukan gamet jantan dan gamet betina.
4.      Fertilisasi.
5.    Pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan zigote sampai kelahiran normal (Diah, 2009).
Pada periode ini telah berkembang beberapa kemajuan bioteknologi untuk meningkatkan efisiensi reproduksi, meningkatkan mutu genetik turunan dan memperpendek jarak regenerasi, yaitu antara lain salah satunya dengan pembuatan chimera.
Reproduksi adalah perkembangbiakan, merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
B.       Tujuan
Tujuan dari pembentukan ternak chimera adalah untuk menghasilkan seekor ternak yang merupakan kombinasi dari beberapa hewan yang telah digabung menjadi satu. Teknik ini sangat bermanfaat bagi usaha meningkatkan populasi hewan-hewan yang hampir punah (endangered species). Akan tetapi teknik chimera membutuhkan keahlian yang khusus serta biaya yang tidak sedikit, sehingga masih dalam tahap penelitian di laboratorium dan belum bisa diaplikasikan di dunia peternakan secara luas.

TEKNOLOGI CHIMERA
Chimera merupakan fenomena langka. Definisi Chimera adalah individu yang memiliki lebih dari satu set populasi DNA yang berbeda satu sama lainnya dan berasal dari zygote yang berbeda. Secara garis besar, keanehan genetik ini bisa digolongkan menjadi dua; Mosaic dan Chimera. Fenomena ini sudah dikenal sejak tahun 1980, yang dijelaskan oleh de Grouchy bahwa Chimera adalah hasil dari gabungan dua zygote (hasil pembuahan dari dua sperma dan dua sel telur yang berbeda) menjadi satu embrio, sedangkan Mosaic adalah hasil dari kesalahan yang terjadi pada fase mitosis (post-zygotic) dalam satu embrio. fenomena Chimera akan sangat sulit kita lihat, kecuali terdapat kelainan yang sangat mencolok seperti hermaphrodite (individu berjenis kelamin ganda). (Faried, 2009).
            Ternak chimera dibentuk dengan cara meramu blastomer berbagai jenis ternak. Sel-sel dari beberapa embrio dapat digabungkan dalam suatu zona pelucida untuk menghasilkan seekor hewan yang merupakan kombinasi dari beberapa hewan yang telah digabung.
            Chimera memungkinkan embrio dari seekor hewan dititipkan pada hewan lain yang berlainan speciesnya. Dengan teknik chimera, maka embrio yang akan dititipkan tersebut telah dimanipulasi sel-selnya sehingga tidak dikenal sebagai embrio asing dan akhirnya akan dapat berkembang sampai lahir tanpa adanya penolakan (rejection) dari induk yang dititipi (Gugun, 2009).
            Menempatkan manusia dan binatang pada satu jalur ilmu pengetahuan tidak seharusnya dilakukan. Namun cangkokan manusia binatang yang dikenal dengan sebutan chimera telah diciptakan. Chimera berarti percampuran sel dari dua organisme atau spesies yang berbeda. Misalnya pada tahun 1984 telah tercipta makhluk bernama "geep" yakni perpaduan antara embrio domba (sheep) dan kambing (goat). Atau pada kasus lain, seekor anak ayam dengan otak burung puyuh telah diciptakan.
Namun riset ilmu pengetahuan ini telah berkembang ke arah yang lebih "mengerikan". Pada bulan Agustus 2003 para periset dari Shanghai Second Medical University di China "berhasil" menciptakan embrio chimerik manusia binatang, yang dihasilkan melalui penggabungan biomaterial dari manusia dengan kelinci. Embrio tersebut dikembangkan di laboratorium dalam beberapa hari sebelum dihancurkan untuk mendapatkan sel tunas (stem cells).
Dr. David Stevens dari Christian Medical and Dental Associations (CMDA) baru-baru ini berkata bahwa chimera bukanlah barang baru. Tetapi akhir-akhir ini mulai dilirik lagi mengikuti semaraknya riset sel tunas embrionik (embryonic stem cell research). Sebab sepertinya tidak berbahaya dan malahan menguntungkan. Misalnya domba Dolly yang dichemira dengan harapan domba ini bisa menghasilkan susu manusia. Mereka sebebarnya menyelipkan gen ke dalam genetiknya supaya dihasilkan susu manusia supaya susu itu bisa diberikan kepada bayi-bayi prematur. Menurut para perisetnya domba-domba seperti ini akan diproduksi masal.
Tetapi para ilmuwan itu telah melangkah terlalu jauh. Mereka telah mengembangkan babi dengan darah manusia, dan tikus dengan sel otak manusia; dan mereka mencoba mengubah natur binatang itu supaya lebih menyerupai manusia. (Anonim, 2004).
Chimera dapat muncul pada keadaan yang alami, tetapi pada kenyataannya chimera sering terjadi secara percobaan (experimental). Pada pembentukan chimera secara alami sering terjadi dalam kelahiran kembar. Sedangkan pada pembentukan chimera secara percobaan seperti pembentukan ternak chemera sapi berbulu domba. Sapi memiliki permukaan yang luas, dengan demikian maka bulu domba yang dapat tumbuh akan semakin banyak. Sehingga secara finansial dengan ternak chimera dapat meningkatkan pendapatan. Akan tetapi teknik ini sulit berkembang dikarenakan ada beberapa faktor kendala yang sampai saat ini sulit diatasi. Adapun kendala-kendala tersebut adalah karena pembentukan ternak chimera membutuhkan keahlian dan peralatan yang khusus, memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama.
Teknologi reproduksi pembentukan ternak chimera sangat bermanfaat bagi usaha meningkatkan populasi hewan-hewan yang hampir punah, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan ternak chimera sangat memungkinkan untuk mengghasilkan ternak dengan karakteristik genetik dan performan yang dikehendaki secara besar-besaran.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembentukan ternak chimera adalah sebagai berikut:
1.      Chimera secara alami adalah hasil dari gabungan dua zygote (hasil pembuahan dari dua sperma dan dua sel telur yang berbeda) menjadi satu embrio.
2.      Chimera bisa terjadi secara alami, contohnya pada kelahiran kembar, secara buatan atau percobaan.
3.      Secara finansial dengan ternak chimera dapat meningkatkan pendapatan.
4.      Chimera memungkinkan embrio dari seekor hewan dititipkan pada hewan lain yang berlainan speciesnya dan menghasilkan hewan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. Riset Chimera Manusia Setengah Binatang. http://www.salib.net. Diakses tanggal tanggal 24 Februari 2011.

Diah Tri Widayati, 2009. Pengertian reproduksi. http://dt.widayati.net. Diakses tanggal 24 Februari 2011.

Faried, Ahmad, 2009. Chimera. http://io.ppij9epang.org/article. Diakses tanggal 24 Februari 2011.

Gugun, 2009. Pengertian Reproduksi. http://punyagugun.blogspot.com. Diakses tanggal 24 Februari 2011.

Nursyam. AS, Perkembangan IptekK di  Bidang Reproduksi Ternak Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak. http// andinursyam.multiplay.com Diakses tanggal 24 Februari 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar