blog ini berisi kumpulan laporan yang aku jarah dari teman- teman di kampus, semoga berguna yah.
Selasa, 03 Januari 2012
pengukuran kadar lemak pada rumput gajah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lemak pada bahan makanan utama ruminansia (hijauan) tidak banyak (hanya sekitar 3% mengandung lemak. Akan tetapi karena konsumsi hijauan tersebut cukup banyak, maka konsumsi absolut dari lemak akan relative banyak pula, apalagi bila ditambah dengan bahan makanan khusus (dari berbagai bahan makanan konsentrat) yang banyak mengandung lemak.
Lemak dan minyak dapat menurunkan kecernaan ransum dalam rumen, hal ini terutama terlihat pada ransum yang berkadar hijauan tinggi, terutama dalam penurunan kecernaan serat, sedangkan kecernaan karbohidrat yang mudah dicerna dan lemak itu sendiri ditingkatkan. Sebaiknya pemberian lemak atau minyak digunakan pada ransum berkonsentrat tinggi.
Lemak makanan diserat dibagian atas usus kecil aetelah dihidrolisis menjadi gliserida parsial dan asam-asam lemak yang terdispersi dalam (bentuk)
micelle dengan pertolongan garam empedu. Residu lipid terdifusi kedalam epitel mukosa kemudian dikonversi kembali menjadi trigliserida dan terinkorporasi kedalam butir lemak yang besar diselimuti oleh fosfolipid yang amfifilik dan protein yang disebut cylomicron. Struktur dan bentuk tersebut tersekresi kedalam ruang interstitial, masuk kedalam lacteal kemudian masuk kedalam darah melalui ductus thoracicus. Cylomicron ini cepat (hanya dalam waktu 3 menit ) menghilang dari darah.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar ekstrak ether yang terdapat pada dedak.
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak terdiri dari unsur-unsur kimiawi sama halnya seperti karbohidrat tetapi dalam kombinasi yang berbeda. Lemak mudah dicerna oleh hewan dan meskipun kadar lemak kadar lemak sebagian dari biji dan tumbuh-tumbuhan adalah jauh lebih sedikit dari pada kadar karbohidrat. Lemak merupakan zat makanan penting dalam ransum ternak (Heniez, 2008).
Lipida adalah kumpulan zat-zat makanan yang larut dalam eter, chloroform dan benzon. Umumnya di dalam praktek disebut lemak. Dalam analisis proksimat, lemak yang diperoleh merupakan lemak kasar. Lemak mempunyai nilai energi yang lebih tinggi oleh karena lebih banyak karbon dan hydrogen yang dapat dibakar menjadi CO2 dan H2O (Parakkasi, 1980).
Lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, kloroform, dan benzon. Dalam analisis proksimat, lemak dianalisis dengan melarutkannya ke dalam eter. Karena yang larut dalam eter tidak hanya lemak, tetapi juga minyak, lilin, asam organic, pigmen, sterol, dan vitamin A,D,E,K. maka kadar lemak yang diperoleh merupakan kadar lemak kasar (ekstrak eter). Lemak kira-kira mengandung unsure C 44%, H 6%, dan O 11% (Santoso, 1987).
Lemak murni adalah ester-ester gliserol dari asam lemak berantai panjang terdiri dari ikatan karbon,hydrogen, dan oksigen. Formula empiris lemak adalah C57H105O6, lemak mengandung beberapa kali lebih banyak atom karbon dan hydrogen dibandingkan dengan kandungan oksigennya, dalam lemak C:O = 9,5:1, H:O = 17,5:1,1. Jadi lemak mengandung kelebihan karbon dan hydrogen yang sanggup untuk dibakar menjadi CO2 dan H2O. Dengan demikian maka nilai energi lemak adalah jauh lebih tinggi persatuan berat dari pada nilai energi glukosa atau kerbohidrat lainnya (Anggorodi, 1985).
Lemak merupakan lipida sederhana, yaitu ester dari asam lemak dan ttrihidroalkohol gliserol. Lemak berbeda dengan minyak. Keduanya memiliki komposisi yang sama, tetapi lemak dalam temperature kamar berupa zat padat sedangkan minyak berbentuk cair (Santoso, 1987).
Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut pada laruatan organic seperti seperti ether dan chloroform. Dalam analisa proximat termasuk dalam fraksi ekstrak ether. Lipida mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen, sehingga termasuk ke dalam sumber energi (Prawirokusumo, 1994).
Untuk kepentingan-kepentingan analisis, penggunaan konstante lemak memungkinkan seseorang menentukan macam lemak apa yang diberikan kepada ternak dan lemak macam apa yang disimpan dalam tubuh ternak tersebut. Sering sangat dirasakan penting dalam percobaan makanan untuk membuat penimbunan lemak berkualitas tertentu dengan cara-cara pemberian makanan khusus. Bahan makanan tertentu menghasilkan lemak keras dan yang lainnya menghasilkan lemak lunak. (Tillen, 1984).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah dedak, asam sulfat pekat, NaOH teknis 50 %, asam borax 0,1 N, HCl 0,1 N, kjeltab K2SO4, dan indikator mix.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Timbangan analitik, alat destruksi, Erlenmeyer, dan alat destilasi.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 7 Desember 2009 dimulai pada pukul 12.25 WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Timbang sample 2 gram (x gram) dibungkus kertas saring bebas lemak, sebanyak 2 bungkus. Masing-masing sample dimasukkan ke dalam oven 105 oC selama 1 malam. Kemudian timbang sample tersebut (y gram), penimbangan sample dilakukan dalam kedaan panas. Kemudian sample tersebut dimasukkan ke dalam alat ekstraksi Soxhlet. Labu penampung diisi dengan petroleum benzin ± 1,5 volume labu penampung dan juga alat eksttraksi Soxhlet diisi 1,5 volume dengan petroleum benzin. Labu penampung, alat ekstraksi di pasang, pendingin dan pemanas dihidupkan. Di ekstraksi selama ± 4 jam (samapi petroleum benzin dalam alat ekstraksi jernih). Alat ekstraksi dimatikan, kemudian sample diambil dan dipanaskan dalam oven dengan suhu 105 oC selama 1 malam. Kemudian timbang sample tersebut dalam kedaan masih panas (z gram).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Data hasil penetapan kadar ekstrak ether
Kode Sampel Berat Vochdoss (gram) Berat Sampel (gram) Oven 105 oC (gram) Di Ekstraksi (gram) Kadar Lemak (%)
8
10 Dedak
Dedak 16,6025
12,1237 1,0001
1,0002 1,4439
1,4496 1,2454
1,2560 19,85
19,36
Rata-rata 19,61
Perhitungan:
Kode 8.
Kadar lemak = y – z x 100%
x
= 1,4439 – 1,2454 x 100%
1,0001
= 19,85%
Kode 10.
Kode 8.
Kadar lemak = y – z x 100%
x
= 1,4496 – 1,560 x 100%
1,0002
= 19,36%
Rata-rata kadar lemak = (19,85 + 19,36) %
2
= 19,61%
Pembahasan
Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dari sample dedak lalu diekstraksi dengan dietel eter selama beberapa jam. Maka bahan yang didapat adalah lemak, dan eter akan menguap, didapat kadar ekstrak ether (lemak) yang terkandung dalam dedak adalah 19,85% dan 19,36%.
Beberapa bahan makanan ternak yng terdapat di Indonesia mengandung 10% atau lebih ekstrak ether, Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak biologis memenuhi 3 fungsi dasar , yaitu:
1. Penyimpan energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian signal transducing.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Lipida adalah kumpulan zat-zat makanan yang larut dalam eter, chloroform dan benzon.
2. Lemak kira-kira mengandung unsur C 44%, H 6%, dan O 11%.
3. Struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon (-CH2-CH2-CH2-) maka lemak mempunyai sifat hydrophob.
4. Kadar ekstrak ether (lemak) yang terkandung dalam dedak adalah 19,85% dan 19,36%..
Saran
Agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan, maka dibutuhkan ketelitian, karena kesalahan seperti itu bisa mengakibatkan kekeliruan yang fatal. Oleh karena itu, ketelitian dan kecermatan sangat di perlukan dalam hal ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar