Selasa, 05 Juni 2012

Sapi LiMosin


PENDAHULUAN


Hewan Ruminansia adalah hewan pemakan hijauan yang memiliki lambung dengan beberapa ruangan, yaitu setiap anggota sub ordo Ruminantia (ordo artiodactyla), mamalia berkuku yang memiliki empat lambung (rumen, reticulum, omasum dan abomasum), yang dilalui makanan saat pencernaan, serta yang memamah makanan yang telah tercerna (memamah biak). Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, domba, kambing dan rusa.
Sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk digemukkan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, dipelihara secara intensif selama beberapa bulan, sehingga diperoleh pertambahan bobot badan ideal untuk dipotong.
Sistem pemeliharaan sapi potong dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sistem pemeliharaan ekstensif, semi intensif dan intensif. Sistem ekstensif semua aktivitasnya dilakukan di padang penggembalaan yang sama. Sistem semi intensif adalah memelihara sapi untuk digemukkan dengan cara digembalakan dan pakan disediakan oleh peternak, atau gabungan dari sistem ekstensif dan intensif. Sementara sistem intensif adalah sapi-sapi dikandangkan dan seluruh pakan disediakan oleh peternak
Salah satu jenis sapi potong adalah sapi Limousin. Berasal dari Perancis, merupakan sapi potong yang berkwalitas baik. Saat lahir, ukuran pedet relative kecil sehingga proses kelahiran relatif lancar. Tubuh berwarna merah keemasan dengan bagian perut berwarna seperti jerami. Ukuran tubuhnya

I S I

Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda.
limousin 1 300x202 Sapi Limousin
Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan badannya yang sangat cepat
limousin 3 300x188 Sapi Limousin
Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford


Postur badan sapi "raksasa" jenis limousin memang kuat, tinggi dan besar. Berat sapi limousin bervariasi mulai dari 800 kg hingga 1,5 ton. Sapi limousin perkembangannya sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 2 tahun hewan ini sudah terlihat "perkasa". Sapi ini mampu ber-reproduksi setiap tahunnya, setelah mencapai umur tiga tahun. Sapi limousin pun dapat dilakukan perkawinan dengan jenis sapi lainnya, misalnya dengan sapi Bali. Pakan sapi limousin sangat banyak.
Sapi limousin sendiri berasal dari distrik Limousin di Prancis yang hidup di daerah bersuhu dingin. Pada zamannya sapi limousin digunakan sebagai sapi pekerja yang kuat dan mempunyai kualitas daging yang kuat.
Modal di perlukan untuk membeli sapi bakalan jenis Limousin yang berusia antara 3 – 5 bulan. Jenis sapi ini di pilih karena keunggulan dari segi ketahanan, pertumbuhan, harga dan kemudahan pemeliharaan. Sapi jenis Limousin lebih besar dan lebih berat jika di bandingkan dengan sapi jenis lain seperti Ongole, Brahman dan Sapi Perah.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1.      Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2.      Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan garang kerajinan
3.      Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia

Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua.
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
Pemeliharaan sapi potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
1.      Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
2.      Mempermudah perawatan dan pemantauan.
3.      Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.
Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging.


MAKALAH
 (Mata Kuliah Ternak Potong dan Kerja)



SAPI LIMOUSIN





 













ANWARI
E1E108204











PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar