PENDAHULUAN
Sapi
Simental adalah
bangsa Bos taurus, berasal dari daerah Simme di negara
Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika,
merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah
bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor ber warna putih, sapi jantan
dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg.
Bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok
dipelihara di tempat yang iklimnya sedang. Tubuh sapi Simental berwarna kuning
sampai merah, sedangkan bagian muka, dada, dan rambut ekor berwarna putih. Sapi
Simental tidak memiliki tanduk. Kemampuan menyusui anaknya sangat baik dengan
berat lahir pedet yang relative tinggi. Mempunyai
sifat jinak tenang dan mudah dikendalikan.
Persentase karkas sapi jenis ini tinggi,
mengandung sedikit lemak. Dapat difungsikan sebagai sapi perah dan potong.
Secara genetik, sapi Simental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah
beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary
intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang
tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana
pemeliharaan yang lebih teratur.
Sapi Peranakan Simental berasal
dari Switzerland, Sapi ini memiliki ciri - ciri
yaitu ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak di
bawah kulit rendah, warna bulu pada umumnya crem agak coklat atau sedikit
merah, muka, keempat kaki dari lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran
tanduk kecil, bobot sapi betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg, sapi
Peranakan Simental mempunyai sifat jinak, tenang, dan mudah dikendalikan,
menjelaskan bahwa sapi peranakan Simental merupakan bangsa sapi persilangan
dengan pertambahan
bobot badan berkisar
antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari.
ISI
Jenis sapi ini berasal dari Eropa,
termasuk bangsa Bos Taurus. Terkenal di
Switzerland dan Perancis, merupakan salah satu breed yang tertua di dunia. Simental
merupakan sapi dual purpose, yaitu selain sebagai sapi potong, produksi susunya
juga hampir menyamai sapi perah.
Tubuh sapi Simmental berwarna kuning
sampai merah, sedangkan bagian muka, dada, dan rambut ekor berwarna putih. Sapi
Simental tidak memiliki tanduk. Kemampuan menyusui anaknya sangat baik dengan
berat lahir pedet yang relative tinggi. Mempunyai
sifat jinak tenang dan mudah dikendalikan.
Sapi Peranakan Simental berasal
dari Switzerland, Sapi ini memiliki ciri - ciri
yaitu ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak
dibawah kulit rendah, warna bulu pada umumnya crem agak coklat atau sedikit
merah, muka, keempat kaki dari lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran
tanduk kecil, bobot sapi betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg, sapi
Peranakan Simental mempunyai sifat jinak, tenang, dan mudah dikendalikan,
menjelaskan bahwa sapi peranakan Simental merupakan bangsa sapi persilangan
dengan pertambahan
bobot badan berkisar
antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari.
1. SEJARAH SINGKAT
Sapi yang ada sekarang
ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen.
Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang
banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali
dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB),
Sulawesi.
Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan
ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB),
Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia. Sapi
Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak
dikembangkan di Amerika.
2.
MANFAAT
Memelihara sapi potong
sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi
juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat
digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena
termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi
dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga
menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat
dimanfaatkan antara lain:
1). Kulit
sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2). Tulang
dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan garang
kerajinan
3). Tanduk digunakan sebagai
bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi
bagi kepentingan manusia.
3.
PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang
adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah
dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak
minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang
serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara
berkelompok di tengah sawah atau ladang.
4. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan sapi
potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi
kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
1.
Melindungi
sapi dari hujan dan panas matahari.
2.
Mempermudah
perawatan dan pemantauan.
3.
Menjaga
keamanan dan kesehatan sapi.
Pakan merupakan sumber
energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan
jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih
besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk dagin.
1).
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara
intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara
pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi
yang dipelihara dibiarkan hidup bebas.
2). Pemberian Pakan
Pada umumnya, setiap
sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang
menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara:
yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening)
dan kombinasi cara pertama dan kedua. Penggembalaan dilakukan dengan melepas
sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai
tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari.
Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena
sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput. Pakan dapat diberikan dengan
cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi yang
dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari
sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan
tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau
bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara
dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral
sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran
dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah ransum. Pemberian
pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman.
Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi menjadi 3 katagori, yaitu hijauan
segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan,
kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang
baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass),
daun turi, daun lamtoro. Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja
dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam
hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb.
yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang
banyak mengandung serat kasar. Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase.
Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan
yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi.
Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah
memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.
Pemberian probiotik MiG Ternak / migro SUPLEMEN diberikan setiap kali
pemberian lolohan atau comboran. Dosis probiotik untuk sekali pemberian lolohan
atau comboran adalah 30ml. sebagai contoh apabila sehari 2 kali pemberian
comboran/lolohan berarti kebutuhan MiG Ternak / migro SUPLEMEN adalah 60 ml.
Gambar sapi Simental


MAKALAH
(Mata Kuliah Ternak Potong dan Kerja)
SAPI SIMENTAL
![]() |
IRWAN NATALIANTO S / E1E108207
PROGRAM STUDI
PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010