Kamis, 22 Desember 2011

Pengenalan Morfologi koloni jamur

Tujuan : Memahami cara identifikai dan determinasi suatu biakan murni jamur
PENDAHULUAN
Bakteri dan jamur patogen seringkali harus diisolasi dan dikulturkan dari spesimen tanman berpenyakit sebelum dapat diidentifikasi. Patogen yang dapat tumbuh saprobik (parasit fakultatif atau nekrotrofa) umumnya dapat ditumbuhkan dalam kultur, walaupun beberapa diantaranya memerlukan perlakuan khusus. Isolasi jamur dari material tanaman biasanya dilakukan dengan cara menaruh sopotong kecil jaringan ke dalam media agar-agar yang cocok, misalnya agar-agar air dalam cawan petri steril. Spora yang diambil secara langsung dari tubuh buah dengan menggunakan jarum steril juga dapatdiletakkan di atas permukaan agar-agar (Supar dan Ibrahim, 1983).
Banyak jamur dan bakteri saprobik tumbuhan pada atau mengkontaminasi jaringan tanaman sebagai pengkolonisekunder luka penyakit. Oleh karena itu penting sekali untuk berhati-hati ketika menggunakan teknik steril guna menghindari terjadinya kontaminasi. Sterilisasi permukaan jaringan yang dipotong seringkali diperlukan unuk menghilangkan mikroorganisme saprobik yang biasanya tumbuh dipermukaan tanaman (Supar dan Ibrahim, 1983).
Bersihkan permukaan tanaman yang akan dikerjakan dengan kertas tisu atau kapas yang telah dibasahi dengan etanol 70%dan biarkan mengering. Permukaan yang halus, keras, dan tidak berpori, misalnya kaca adalah yang terbaik untk membuat irisan material tanaman. Pinset dan pisau skapel disterilisasikan dengan cara mencelupkannya ke dalam etanol 95% dan melewatkannya dengan hati-hati diatas nyala api. Peralatan sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama di atas nyala api, karena akan rusak. Alkohol sangat mudah terbakar dan perlu sangat hati-hati dengan peralata nyala api didekatwadah berisi alkohol. Ose untuk inukolasi disterilkan dengan cara memanskannya sampai merah dalam nyala api yang panas. Jarum harus dibiarkan sampai dingin sebelum digunakan (Dwidjoseputro, 1994).
Sterilisasi permulaan material tanaman yang sakit menghilangkan saprobik dan memungkinkan bakteri atau jamur patogen untuk tumbuh tanpa gangguan bila material dilapiskan pada agar-agar. Etanol (70%) yang digunakan untuk menyeka permukaan atau merendam dapat mensterilkan seluruh permukaan. Tidak diperlukan pecucian pasca perlakuan, karena dapat tanpa dibakar atau dibiarkan menguap (Dwidjoseputro, 1994).

Jamur mungkindapat diisolasi dari tanah dan dari permukaan tanaman, seperti daun dan bunga dengan cara mencucinya. Diikuti dengan melakukan satu seri pengenceran untuk mendapatkan koloni tunggal pada media agar –agar yang sesuai, seperti WTA media yang kaya hara harus dihindari karena menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan mengorbankan sporulasi. Antibiotik seperti streptomisin sulfa sebaiknya juga ditambahkan ke dalam media agar-agar untuk menkan pertumbuhan bakteri (Hadioetomo, 1993).

BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan pda praktikum ini adalah biakan murni jamur dan medium PDA.

Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri steril, jarum inokulasi, danlampu speritus.

Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UNLAM Banjarbaru. Hari selasa tanggal 25 November 2008, pukul 14.25 Wita – selesai.

Prosedur Kerja
Pertama – tama arkan medium PDA (dalam labu erlenmayer) pada penangas air. Dinginkan sampai suhu ± 50° C. Tuangkan medium agar tersebut kedalam cawan petri steril secra aseptik, biarkan sampai dingin dan padat. Pijarkan jarum inukolasi , kemudian dinginkan. Gnakan jarum inukolasi terseut untuk mengambil potongan jamur secara aseptik. Letakkan potongan jamur tersebut pada lempengan agar dalam cawan petri. Balikkan cawan petri dan beri etiket pada dasar cawan. Kemudian inkubasikan pada suhu ang sesuai (37° C). Kemudian amati dan warna jamur yang tumbuh pada media cawan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

Pembahasan
Jamur mungkin dapat diisolasi dari tanah dan dari permukaan tanaman, sepetri daun dan bunga, dengan cara mencucinya, diikuti dengan melakukan satu seri pengenceran untuk mendapatkan koloni tunggal pada media agar-agar yang sesuai. Pada kebanyakan jamur patogen, produksi spora merupakan cara reproduksi dan persebaran di habitat alaminya. Kondisi tempat inkubasi kultur jamur aka menentukan seberapa baik jamur itu berporulasi. Kebanyakan jamur akan tumbuh baik di laboratorium pada suhu kamar. Sporulasi sangat penting dalam identifikasi jamur dan juga diperlukan untuk produksi inokulum bagi uji patogenisitasnya.
Kadangkala hanya ada sedikit sekali material jamur yang berporulasi, seperti jamur askomiset atau jamur yang membentuk piknida. Dalam hal ini, cara yang bermanfaat adalah memindahkan tubuh buah ke dalam setetes air steril pada kaca obyek yang telah dilewatkan di atas nyala api dan menunggu sampai spora dilepaskan. Kerapatan spora dapat dimonitor di bawah mikroskop ganda dan jika dianggap cukup, suspensi digoreskan pada pelat berisi media TWA. Spora tunggal yang berkecambah kemudian dipindahkan ke media tumbuh yang sesuai setelah kira-kira 24 jam.
Banyak jamur dapat dirangsang untuk bersporulasi di bawah lampu ultraviolet (UV) dekat (near ultraviolet light) atau lampu hitam (black ligh). Walaupun lampu hitan dapat berpengaruh terhadap pigmentasi, morfologi kasar koloni dan bahkan morfologi spora, namun pengaruh tersebut tidak cukup mengganggu proses identifikasi. Kotak lampu hitam dapat dibuat untuk merangsangsporulasi pada jamu yang memerlukan lampu ultraviolet dekat.
Lingkungan yang tidak alami, seperti inkubator yang gelap dan hangat serta media agar yang kaya hara, merupakan kondisi yang tidak baik untuk terjadinya sporulasi pada kebanyakan jamur patogen tanaman. Sporulasinya biasanya ditingkatkan dengan penambahan material daun inang yang telah disterilkan. Misalnya jerami gandum, daun jagng, daun bunga anyelir, atau media yang kurus seperti TWA.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Kondisi tempat inkubasi kultur jamur akan menentukan seberapa seberapa baik jamur itu bersporulasi.
2. Isolasi bakteri dan jamur patogen bergantung kepada sifat dasar material tanaman inang dan fatogen itu sendiri
3. patogen dan jamur dapat tumbuh saprobik umumnya dapat ditumbuhkan dalam kultur.

Saran
Praktikan harus lebih teliti dan jeli dalam pembuatan medium dan langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini sebaiknya dilakukan secara cermat. Apabila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kangkah kerja maka hasil yang didapat tidak akan maksimal.


DAFTAR PUSTAKA
Dwidjosputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
Supar dan Ibrahim. 1983. Kultur Media Dan Cara Pembuatannya. BPPV Wilayah V. Banjarbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar